Friday 16 June 2017

Pemrosesan Informasi Dalam Belajar Forex

Teori Pemrosesan Informasi Asumsi yang mendasari teori ini adalah bahwa pembelajaran merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan. Perkembangan merupakan hasil kumulatif dari pembelajaran. Berdasarkan temuan riset linguistik, psikologi, antropologi dan ilmu komputer, dikembangkan model berpikir. Pusat kajiannya pada proses belajar dan menggambarkan cara Einzelpersonen memanipulasi simbol dan memproses informasi. Modellauto Anita E. Woolfolk (Parkay amp Stanford, 1992) disajikan melalui skema yang dikutip berikut ini. Gambar 1. Skema pemrosesan informasi Modell belajar pemrosesan informasi ini sering pula disebut Modell kognitif Informationsverarbeitung. Karena dalam proses belajar ini tersedia tiga taraf struktural sistem informasi, yaitu: 1) Sensorische atau Aufnahme Register. Informasi masuk ke sistem melalui sensorisches Register, tetapi hanya disimpan untuk periode waktu terbatas. Agar tetap dalam sistem, informasi masuk ke Arbeitsspeicher yang digabungkan dengan informasi di Langzeitgedächtnis. 2) Arbeitsspeicher. Pengerjaan atau operasi informasi berlangsung di Arbeitsspeicher, dan di sini berlangsung berpikir yang sadar. Kelemahan Arbeitsspeicher sangat terbatas kapasitas isinya dan memperhatikan sejumlah kecil informasi secara serempak. 3) Langzeitgedächtnis. Yang secara potensium tidak terbatas kapasitas isinya sehemen mampu menampung seluruh informasi yang sudah dimiliki peserta didik. Kelemahannya adalah Bettwaesche sulit mengakses informasi yang tersimpan di dalamnya. Diasumsikan, Ketika individu belajar, di dalam dirinya berlangsung proses kendali atau pemantau bekerjanya sistem Yang berupa prosedür strategi mengingat, untuk menyimpan Informasi ke dalam Langzeitgedächtnis (Materi Speicher atau ingatan) dan strategi Umum pemecahan masalah (Materi kreativitas). Pengetahuan yang diproses als dimaknai dalam memori kerja disimpan dalam memori jangka panjang dalam bentuk skema-skema teratur secara hirarkis. Tahap pemahaman dalam pemrosesan informationen dalam memori kerja berfokus pada bagaimana pengetahuan baru dimodifikasi. Pemahaman berkenaan dan dipengaruhi oleh interpretasi terhadap Anregung. Faktor Anregung adalah karakteristik dari elemen-elemen desains pesan seperti ukuran, ilustrasi, teks, animasi, narasi, warna, musik, serta video. Studi tentang bagaimana Informasi diidentifikasi, diproses, dimaknai, dan ditransfer dalam dan Dari memori kerja untuk disimpan dalam memori jangka panjang mengisyaratkan bahwa pendesainan pesan merupakan salah satu Topik utama dalam pendesainan Multimedia instruksional. Dalam konteks ini, demain pesan multimedia berkenaan dengan penyeleksian, pengorganisasian, pengintegrasian elemen-elemen pesan untuk menyampaikan sesuatu informasi. Penyampaian informelle bermultimedia yang berhasil akan bergantung pada pengertian akan makna yang dilekatkan pada stimulus elemen-elemen pesan tersebut. Proses penyeleksian, pengorganisasian, serta pengintegrasian Elemen-Verput Informasi tersebut disajikan oleh Gambar 2. Dalam mengartikan penyampaian Informasi dengan Multimedia Perlu dibedakan apa yang disebut dengan Medien pengantar, Desain pesan, serta kemampuan sensorik. Medien pengantar mengacu pada sistem y....................................... Desain Pesan Mengacu Pada Bentuk Yang Digunakan untuk menyajikan informasi, misalnya pemakaian animasi atau teks audio. Kemampuan sensorische mengacu pada jalur pemrosesan informasi yang dipakai untuk memproses informationen yang diperoleh, seperti proses penerimaan informasi visual atau auditorial. Sebagai contoh, Suatu paparan tentang bagaimana sistem sesuatu alat bekerja dapat dipresentasikan melalui teks tertulis dalam buku atau melalui teks di layar komputer (dua Medien Yang berbeda), dalam bentuk rangkaian kata-kata atau kombinasi kata-kata dan gambar (dua Desain pesan Yang berbeda ), Atau dalam bentuk kata-kata tertulis atau lisan (dua sensorik yang berbeda). Sebenarnya istilah desan pesan mengacu pada proses manipulasi, atau rencana manipulasi dari sebuah pola tanda yang memungkinkan untuk mengkondisi pemerolehan informasi. Penelitisches telah menemukan bukti bahwa desain pesan yang berbeda pada multimedia instruksional mempengaruhi kualitas performansi (Pranata, 2004). Beberapa teori yang melandasi perancangan desain pesan multimediale didaktische ialah teori pengkodean ganda, teori muatan kognitif, dan teori pemrosesan ganda. Menurut teori pengkodean ganda Manusia memiliki sistem memori kerja Yang terpisah untuk Informasi verbal dan Informasi visuelle, memori kerja terdiri atas memori kerja visuelle dan memori kerja Auditori. Teori muatan kognitif menyatakan bahwa setiap merkmale kerja memiliki kapasitas yang terbatas. Sedangkan teori pemrosesan ganda menyatakan bahwa penyampaian Informasi lewat Multimedia instruksional Baru bermakna jika Informasi Yang diterima diseleksi Pada setiap penyimpanan, diorganisasikan ke dalam representasi Yang berhubungan, serta dikoneksikan dalam TIAP penyimpanan (periksa Gambar 2). Temuan-Temuan penelitian (Pranata, 2004) Telah menguji kebenaran teori pengkodean Ganda (Dual-Kodierungstheorie): terdapat dua buah saluran pemrosesan Informasi Yang unabhängige yaitu pemrosesan Informasi visuelle (atau memori kerja visuell) dan pemrosesan Informasi verbal (atau memori kerja verbal) Kedua memori kerja tersebut memiliki kapasitas yang terbatas untuk anmerkungen informasi yang masuk. Hal terpenting Yang dinyatakan oleh teori muatan kognitif adalah sebuah Gagasan bahwa kemampuan Terbatas memori kerja, visuelle maupun Auditori, seharusnya Menjadi Pokok pikiran Ketika seseorang hendak mendesain sesuatu pesan Multimedia. Teori belajar yang oleh Gagne (1988) Erzbischof Dengan Information Processing Learning Theory. Teori ini merupakan gambaran atau vorbildlicher dari kegiatan von dalam otak manusia von saat memroses suatu informasi. Karenanya teori belajar tadi disebut juga Informationen Verarbeitungsmodell von Lefrancois atau Model Pemrosesan Informasi. Menurut Gagne bahwa dalam pembelajaran terjadi proses penerimaan informasi, untuk kemudian diolah sehemenga menghasilkan keluaran dalam bentuk hasil belajar. Dalam pemrosesan informata terjadi adanya interaksi antara kondisi-kondisi interne dan kondisi-kondisi eksternal individu. Kondisi interne yaitu keadaan dalam diri einzeln yang diperlukan untuk mencapai hasil belajar dan proses kognitif yang terjadi dalam individu. Sedangkan kondisi eksternal adalah rangsangan dari lingkungan yang mempengaruhi einzeln dalam proses pembelajaran. Menurut Gagne tahapan proses pembelajaran meliputi Delapan fase yaitu, (5) ingatan Kembali Beberapa Modell Telah dikembangkan di antaranya oleh Gagne (1984), Gage dan Berliner (1988) serta Lefrancois, yang terdiri atas tiga macam ingatan yaitu: sensorische Gedächtnis atau Ingatan Inderawi ( II), Ingatan Jangka Pendek (IJPd) atau Kurzzeitarbeitsspeicher, Ingatan Jangka Panjang (IJPj) atau Langzeitgedächtnis. Berdasar ketiga Modell tersebut dapat dikembangkan Diagramm pemrosesan Informasi berikut ini: INGATAN JANGKA panjang (IJPj) Sebagaimana terlihat Pada Diagramm di atas, Suatu masukaninformasi Yang terdapat Pada Stimulus atau rangsangan Dari luar Akan diterima Manusia melalui panca inderanya. Informasi tersebut menurut von Lefrancois akan tersimpan von Dalam ingatan selama tidak lebih dari satu detik saja. Ingatan tersebut akan hil hil hil............................ Ingatan sekilas atau sekelebat Yang Didapat Melalui Panka indera ini biasanya Erkrankung sensorischen Speicher atau ingatan inderawi. Berdasar Pada apa yang dipaparkan di atas, dapatlah disimpulkan bahwa, seperti Yang Telah sering dialami para Guru dan Telah dinyatakan dua orang Siswa di bagian awal tulisan ini, pesan atau keterangan Yang disampaikan seorang Guru dapat hilang seluruhnya Dari ingatan para Siswa jika pesan atau keterangan tersebut Terkategori sebagai ingatan inderawi. Alasanya, seperti sudah dipaparkan tadi, Ingatan Inderawi hanya, dapat, bertahan, dalam, pikiran, manusia, selama, tidak, lebih, dari, satu, detik, saja, Pertanyaan Penting Yang dapat dimunculkan adalah: Bagaimana caranya Agar Informasi atau keterangan seorang Guru tidak Akan hilang begitu saja Dari ingatan Siswa Ingatan Jangka Pendek (IJPd) Suatu Informasi Baru Yang mendapat perhatian Siswa, tentunya Akan berbeda Dari Informasi Yang tidak mendapatkan perhatian Dari Mereka. Suatu Informasi Baru Yang mendapat perhatian seorang Siswa lalu terkategori sebagai IJPd sebagaimana dinyatakan Gage dan Berliner (1988, p.285) berikut: Wenn wir die Aufmerksamkeit auf einen Reiz zu zahlen, die durch diesen Stimulus repräsentiert Informationen geht in das Kurzzeitgedächtnis oder Arbeitsspeicher. Jelaslah bahwa IJPd Adalah Setiap Ingatan Inderawi Yang stimulusnya mendapat perhatian dari seseorang. Dengan kata lain, IJPd, tidak akan, terbentuk, dalam, otak, siswa, tanpa, adanya, perhatian, dari, siswa, terhadap, informasi, tersebut. IJPd ini menurut Lefrancois dapat bertahan verwandtschaft jauh lebih lama lagi, yaitu sekitar 20 detik. Sebagai akibatnya, pengetahuan tentang perbedaan antara Kedua ingatan ini lalu Menjadi sangat Penting untuk diketahui para Guru dan diharapkan Akan dapat dimanfaatkan Selama proses pembelajaran di kelasnya. Sekali lagi, perhatian para siswa terhadap informationen über masukan dari para guru akan sangat menentukan diterima tidaknya suatu informationen yang disampaikan para guru tersebut. Karenanya, untuk Menarik perhatian para Siswa terhadap bahan Yang disajikan, di samping selalu memotivasi siswanya, seorang Guru Pada saat Yang tepat sudah seharusnya mengucapkan Kalimat seperti: Anak-Anak, bagian ini sangat Penting. Tidak hanya itu, aksi diam seorang Guru Ketika siswanya ribut, mencatat hal dan contoh Penting di papan tulis, memberi kotak ataupun garis bawah dengan Kapur warna untuk Materi essensial, menyesuaikan intonasi suara dengan Materi, memukul rotan ke meja, sampai menjewer Telinga merupakan usaha - Unsaha yang patut dihargai dari seorang guru selama proses pembelajaran untuk menarik perhatian siswanya. Namun hal Yang Lebih Penting lagi adalah bagaimana menumbuhkan kemauan dan motivasi Dari dalam diri Siswa sendiri, sehingga para Siswa Akan mau belajar dan memperhatikan para gurunya Selama proses pembelajaran Sedang berlangsung. Ingatan Jangka Panjang (IJPj) Mengapa Ibukota Indonesien Jauh Lebih mudah diingat daripada Ibukota Negeria Untuk menjawabnya, Perlu disadari adanya Suatu kenyataan bahwa Jakarta Jauh Lebih sering disebut dan didengar namanya daripada Lagos misalnya Dari buku, pembicaraan, Fernsehe, ataupun koran. Karenanya, Jakarta sebagai Ibukota Indonesien kemungkinan besar sudah tersimpan di dalam IJPj. Informasi yang sudah tersimpan von Dalam IJPj ini sulit untuk hilang, sehingga Jakarta dapat diingat dengan mudah. Jelaslah bahwa IJPj adalah IJPD Yang mendapat pengulangan. Kata lainnya IJPj tidak akan terbentuk tanpa adanya pengulangan. Dapatlah disimpulkan sekarang bahwa pengulangan merupakan kata kunci dalam proses pembelajaran. Karenanya, Latihan Selama di Kelas atau di rumah merupakan kata kunci yang akan sangat menentukan keberhasilan atau ketidak berhasilan Suatu pengetahuan Yang diingat dalam jangka Waktu Yang Lama. Itulah sebabnya, ada guru, berpengalaman, yang, menyatakan, kepada, siswanya, bahwa, akan, jauh, lebih, baik, untuk, belajar, Selain pengulangan atau Latihan, beberapa hal Penting Yang Harus diperhatikan Bapak dan Ibu Guru Agar Suatu pengetahuan dapat diingat Siswa dengan mudah adalah: 1. Sesuatu Yang sudah dipahami Akan Lebih mudah diingat Siswa daripada sesuatu Yang tidak dipahaminya. Contohnya, proses untuk mengingat Bilangan 17.081.945 Akan Jauh Lebih mudah daripada proses mengingat Bilangan 51.408.791 karena Bilangan pertama sudah dikenal para Siswa, apalagi jika dikaitkan dengan hari Kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945 Yang dapat ditulis Menjadi 17081945. 2. Hal-hal Yang sudah terorganisir dengan baik akan jauh lebih mudah diingat siswa daripada hal-hal yang belum terorganisir. 1, 4, 9, 16, 25, 36, dan, 49, 1, 16, 9, 36, dan 25 akan jauh lebih sulit daripada mengingat bilangan berikut yang sudah terorganisir dengan baik: 1, 4, 9, 16, Sesuatu yang menarik perhatian siswa akan lebih mudah diingat daripada sesuatu yang tidak menarik hatinya. Acara televisi yang menanik perhatian para siswa akan memungkinkan para siswa untuk duduk berjam-jam von depan Fernsehen dan jalan ceriteranya akan mampu mereka ingat dengan mudah. Namun hal Yang sebaliknya Akan terjadi juga, yaitu Suatu proses pembelajaran Yang tidak Menarik perhatian Mereka dapat Menjadi beban bagi Siswa dan tentunya juga bagi para guru. PEMROSESAN Informasi Istilah 8220pemrosesanpengolahan informasi8221 mengandung pengertian adanya pandangan tertentu ke arah studi individu. Pusat perhatian pokok studi adalah bagaimana orang von mempersepsi, von mengorganisasi, von mengingat sejumlah besar informasi von yang von diterima setiap von hari dari lingkungan sekeliling. Misalnya, mendengarkan siaran Berita, membaca dan menafsirkan Catatan Pelajaran, menemukan penyebab kerusakan mesin dan sebagainya, semuanya merupakan kegiatan sehari-hari yang bergantung Pada pengolahan Daten Dari Lingkungan. Teori pemrosesan informasi adalah teori belajar kognitif yang mendeskripsikan pemrosesan, penyimpanan, dan mendapatkan kembali pengetahuan dari pikiran (Slavin, 1994). Pentingnya mengembangkan dan menyempurnakan Modell Umum pengolahan Informasi Yang berkaitan dengan masalah8211masalah kehidupan nyata didukung oleh sejumlah Ahli (Neisser dan Simon dalam Glocke, 1991). Dalam rancangan pemrosesanpengolahan informasi terdapat 2 (dua) bidang yang penting secara khusus taschen pembelajaran, yaitu: ein. Penyelidikan mengenai proses Orang memperoleh dan mengingat informasi. B. Penelitische mengenai siasat yang digunakan dalam memecahkan masalah. Asumsi Yang mendasari teori-teori pemrosesanpengolahan Informasi menjelaskan tentang (1) hakekat sistem memori Manusia, dan (2) cara bagaimana pengetahuan digambarkan dan disimpan dalam memori. Konsepsi Lama mengenai memori Manusia adalah bahwa memori itu semata-mata hanya Tempat penyimpanan untuk menyimpan Informasi dalam Waktu Yang Lama, sehingga memori diartikan sebagai Koleksi Pieces-Pieces kecil Informasi Yang terlepas-Lepas atau Saling tidak ada kaitannya. Akan tetapi pada tahun 1960-ein memori manusia mulai dipandang sebagai suatu struktur yang rumit yang mengolah als mengorganisasi semua pengetahuan manusia (Neisser dalam Bell, 1991). Memori bukanlah sebuah gudang yang pasif tetapi suatu sistem yang ada organisasinya dan aktif. Jadi dapat dikatakan bahwa memori Secara aktif memilih Daten penginderaan Mana yang akan diolahnya, mengubah Daten itu Menjadi Informasi Yang bermakna, dan menyimpannya untuk digunakan diwaktu kemudian. Daten yang masuk dalam komputer hdus dikodekan agar komputer dapat menyimpan dan memproses Daten. Demikian pula informasi yang diterima reseptor Sensoris harus dikodekan sebelum disimpan dan diproses. Kodierung adalah proses memasukkan informasi ke dalam memori. Sistem syaraf menggunakan Kode internen Yang merepresentasikan Stimulus eksternal. Dengan cara ini representasi objekkejadischen eksternal dikodekan menjadi informasi internen dan siap disimpan. Modell pemrosesan informasi yang mempengaruhi belajar dan vorbildlicher memori dimulai dengan material sema pengalaman belajar yang masih mentah yaitu input sensoris. Sistem sensoris manusia (penglihatan, pendengaran, pembau, perasa, dan sentuhan) bersifat sensitif terhadap beragam perangsang yang berlimpah. Meskipun Manusia merespon hanya Pada sebagian Dari seluruh perangsang Yang tersedia, sebagian besar Informasi Yang tersedia dalam perangsang ini tidak pernah Benar-Benar diproses yaitu tidak Benar-Benar Menjadi bagian Dari struktur kognitif. Ini Yang-Erkrankung dengan memori sensoris (sensorisches Gedächtnis). Sie haben keine Artikel im Warenkorb. Produkte vergleichen Es ist kein Artikel zum Vergleichen vorhanden. Memori sensoris ini merujuk pada sesuatu yang terjadi secara singkat (kurang dari 1 detik) dan efek anregung tersebut pada manusia tidak disadari (manusia tidak memperhatikan stimulus itu). Memori Sensoris sangat terbatas dalam halb waktu untuk memproses informasi yang tersedia als jumlah informas yang tersedia. Ich weiß nicht, wer du bist. Kemudian 10 detik kemudian guru meminta kepada siswa yang lain untuk mengulangnya. Siswa tersebut tidak akan mengingat bilangan-bilangan tersebut. Namun jika Ani membaca bilangan tiba-tiba dia meminta Catur dapat menjawab dänischen Tepat. Faktanya setiap bilangan disimpan dalam memori sensorisch dalam waktu yang sangat singkat, tetapi jika tidak diproses dalam waktu singkat maka bilangan tersebut tidak akan lama tersedia dalam memori. Dalam sistem pemrosesan Informasi, psikolog kognitif berbicara tentang penggunaan sejumlah Aktivitas berbeda dengan tujuan Umum: membuat pengertian Eingang sensoris Yang Penting dan Pada saat Yang bersamaan mengacuhkanmembuang Eingang Yang dianggap remeh. Mitgliedsorganisationen adalah salah satu aktivitas penting dalam sistem pemrosesan informasi. Hal ini berarti Eingang ditransfer Dari Sensoris ke penyimpanan jangka pendek. Intinya, memori, jangka, pendek, terdiri, dari, apa, yang, kita, sadari, secara, langsung, pada, waktu-waktu, tertentu. Menurut Calfee (dalam Lefrancois, 1991) memori jangka pendek semacam koretan pada pikiran yang terdiri dari apa yang kita sadari secara langsung. Karakteristik pentingnya adalah kapasitas yang terbatas. Menurut Müller, rata-rata kapasitasnya sekitar 7 hal yang berlainan. Kesadaran Sprachen kita terbatas dalam kapasitas ini dan ketika informasi baru datang, informasi ini akan menarik keluar informasi yang sudah ada dalam memori jangka pendek ini. Informasi Yang disimpan dalam memori jangka pendek lamanya 30 detik dan munculnya Secara Cepat tergantung Dari Latihan yaitu Informasi Yang disimpan dalam memori ini Harus diulang-ULANG (dipikirkan Secara sadar). Jika tidak diulang maka informasi tersebut von akan cepat hilang von dalam memori dalam 20 detik. Memori jangka panjang adalah bagian Dari sistem memori Yang menyimpan banyak Informasi Secara relatif permanen Selama periode Waktu Yang Lama, semua Yang kita ketahui tetapi tidak dalam kesadaran langsung, memiliki kapasitas Yang sangat besar. Memori jangka panjang bersifat pasif, prosesnya tidak sadar. Informasi dari memori jangka pendek dapat diteruskan untuk diproses als digabungkan ke dalam memori jangka panjang. Sie haben noch nichts in Ihrem Warenkorb. Kunci penting dalam penyimpanan von memori jangka panjang adalah adanya motivasi yang cukup untuk mendorong adanya latihan berulang hal-halb dari memori jangka pendek. Wiederherstellung adalah hasil akhir dari proses memori. Mengacu pada pemanfaatan informasi yang disimpan. Agar dapat diambil Kembali, Informasi Yang disimpan tidak hanya tersedia tetapi juga dapat diperoleh karena meskipun Secara teoritis Informasi Yang disimpan tersedia tetapi tidak selalu mudah untuk menggunakan dan menempatkannya. Contohnya seorang Siswa Yang Telah mengetahui (menyimpan) Informasi Nama-Nama negara dan ibukotanya tetapi dalam Suatu Waktu dia tidak dapat mengambil Kembali semua Informasi tersebut. Dengan menyediakan petunjuk akan Mitglied bantuan kepada siswa untuk mencari informationen yang disimpan dan mendapatkan kembali. Pada hakikatnya vorbildlicher pembelajaran dengan pemprosesanpengolahan informasi didasarkan pada teori belajar kognitif. Modell pembelajaran tersebut berorientasi pada kemampuan siswa memproses informationen über sistem yang dapat memperbaiki kemampuan belajar siswa. Pemrosesanpengolahan Informasi menunjuk kepada cara-cara mengumpulkanmenerima Stimulus Dari Lingkungan, mengorganisasi Daten, memecahkan masalah, menemukan konsep-konsep dan pemecahan masalah serta menggunakan simbol-simbol verbal dan nicht verbal. Modell tersebut berkenan dengan kemampuan memecahkan masalah dan kemampuan berpikir produktif, serta berkenaan dengan kemampuan Intelektual Umum. Modell proses Informasi meliputi beberapa strategi pembelajaran, yaitu: 1. mengajar induktif, bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir dan membentuk teori 2. Latihan Anfrage tujuan dan prinsipnya sama dengan strategi mengajar induktif, bedanya hanya terletak Pada segi Proses mencari dan menemukan Informasi Yang diperlukan 3. Anfrage keilmuan bertujuan untuk mengajarkan sistem penelitian dalam disiplin ilmu, dan diharapkan memperoleh pengalaman dalam Domain-Domain Verschiedenes 4. pembentukan konsep bertujuan untuk mengembangkan kemampuan berpikir induktif, mengembangkan konsep dan kemampuan analisis 5. Modell Pengembangan bertujuan untuk mengembangkan intelegensi Umum, terutama berpikir logis, disamping untuk mengembangkan Aspek sosial dan moralische 6. erweiterte Veranstalter Modell bertujuan untuk mengembangkan kemampuan memproses Informasi yang efisien untuk menyerap dan menghubungkan satuan ilmu pengetahuan Secara bermakna. Ikhtisar teori pemprosesanpengolahan informationen dalam pembelajaran diuraikan sebagai


No comments:

Post a Comment